Kamis, 25 Mei 2017

Hutan wanagama yang indah

Bagi Anda yang menyukai olahraga di wisata alam, terutama petualangan di hutan kemudian mengunjungi tempat ini adalah cara yang tepat untuk menyalurkan keinginan petualangan.
Hutan Wanagama pertama kali dipelopori oleh Prof. Oemi Han'in yang ditentukan dan akhirnya berhasil mengubah wilayah yang tandus. Hutan wanagama ini terletak di Kecamatan Patuk dan Playen. Sepanjang jalan ke tempat ini, Anda akan disuguhi pemandangan dari ketinggian. Dari perempatan lampu merah setelah Rest Area Bunder daerah, Anda akan mendapatkan panah panah kanan yang berbunyi Wanagama. Setelah beberapa waktu sepanjang jalan beraspal aspal, Anda akan melihat sebuah gapura dengan Hutan Wanagama menandai bahwa Anda telah mencapai kawasan hutan yang dibangun sejak tahun 1964.

Menikmati keindahan hutan ini oleh turun ke dalamnya tidak akan menebak, bahwa hutan ini dulunya wilayah yang tandus yang disebabkan oleh pembalakan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dari perhatian untuk melihat daerah yang tandus adalah Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan beberapa akademisi melakukan semua upaya untuk kembali hijau oleh reboisasi dengan berbagai jenis bibit pohon hutan.
Pelopor penghijauan itu dipelopori oleh Prof. Oemi Hani'in Suseno tahun 1964 dengan modal tabungan sendiri. Mulai dari penanaman seluas 10 hektar, Prof. Oemi menarik perhatian banyak pihak, terutama lingkungan dan pemerintah. Sampai akhirnya mereka bekerja sama untuk hijau area yang lebih luas daerah ini tandus hingga 600 Ha seperti sekarrang ini.
Hutan Wanagama adalah sebuah hutan yang unik karena hutan ini juga disebut miniatur hutan karena di dalamnya ada berbagai jenis tanaman dari berbagai daerah.
Saat Anda berjalan melalui Wanagama, Anda akan didampingi oleh baris pohon yang menemani perjalanan Anda. Mulai dari Acacia yang termasuk dalam HTI atau hutan tanaman industri dan memiliki potensi untuk dijadikan pulp kayu yang merupakan bahan dari sejumlah perusahaan besar. Selanjutnya bergabung dengan deretan deretan pohon-pohon eucalyptus minyak yang minyak esensial yang sangat kuat untuk menghangatkan tubuh.
Barisan pohon pinus
Anda juga akan mendapatkan setelah pohon akasia di atas sementara tanama lainnya yang tersebar di daerah ini seperti, ebony si kayu hitam dari Sulawesi, Cendana, pohon wangi, murbei dan jati. Di dalamnya ada juga beberapa jenis binatang seperti unggas, kera dan bebrapa jenis reptil yang khas pengguna dari tempat ini.
Hutan ini membuktikan memiliki tiga sumber aliran sungai itulah Oya, Sendang Ayu, dan Banyu Tibo yang sama sekali waktu pasokan air kebutuhan untuk mempertahankan hidup hutan ini.
Di Hutan Wanagama yang ada pohon yang membuat tempat ini wisatawan dunia. Tanaman adalah pohon jati (Tectona grandis) yang ditanam Pangeran Charles saat berkunjung ke Wanagama pada tahun 1989. Dikatakan bahwa pohon Jati Londo ini memiliki hubungan yang unik dengan Pangeran karena ketika Pangeran mengumumkan pemisahan nya dengan Ratu Diana, pohon jati ini yang masih setinggi 1 meter kering seolah-olah untuk berkabung perceraian.
Saat berkunjung ke Wanagama, Pangeran juga meninggalkan rute di hutan yang sekarang rute yang menjadi favorit bagi para pengunjung. Rute dimulai dari Wisma Cendana dan berakhir di Bukit Hell. Jalan menuju Bukit adalah terletak 50 meter oleh pohon-pohon pinus yang berdiri di sisi kanan dan mungkin.
Wanagama juga merupakan tempat nongkrong untuk sejumlah penduduk setempat. Dimana masyarakat dan wanagama melakukan kemitraan untuk mencapai hubungan yang saling menguntungkan.
Sebagian besar masyarakat sekitar Wanagama menjaga sapi dan diperbolehkan menanam rumput kalanjana di tanah kosong. Rumput menjadi hak petani yang akhirnya menjadi makanan bagi sapi mereka. Di baliknya, Wanagama mendapat pupuk dari kotoran ternak nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar